Senin, 23 Juli 2012

0 Story #1 : Ore wa shin desu!

Akhirnya story #1 siap update, monggo dibaca~~

Story #1 : Ore wa shin desu!

{Farki city} 11.00
Apa yang kau cari di hidup ini?
Atau mungkin apa yang kau inginkan dalam hidupmu?
Uang? Kebahagian? Atau kalian ingin menguasai dunia?
Bagiku itu semua hanya omong kosong!
Lalu apa yang aku inginkan? Hmm..........
Mungkin lebih banyak waktu untuk berpikir, dan mencari teman.

Namaku adalah Shinsuke sheho
Orang-orang jarang memanggil namaku karena aku adalah pengelana
Tapi mungkin kalian bisa memanggilku shin

Aku berkelana karena... yah mungkin karena aku bosan
Atau mungkin... karena aku tidak tahu aku berhak berada di mana
Tapi saat aku berada di kota ini
Aku bertemu seseorang yang boleh dibilang...

tap*tap*tap* aku berjalan perlahan di kota yang besar ini
Ku lihat semua orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing
yah sepertinya memberi salam pada orang asing memang sudah jarang sekali dilakukan
Tapi bagiku itu hal biasa
Karena jika kau tidak memberi salam terlebih dahulu maka orang lain pun tidak akan
Tapi kejadian ini bukanlah karena aku memberi salam padanya
Ini karena otak-ku yang sudah terbiasa dengan...

bruk* aku menabrak seseorang yang melangkah ke arahku

"Ahh... m-maafkan aku..." ucap orang itu

"Tidak apa-apa, jika kau berjalan, gunakan matamu." ucapku padanya

"Anu... maaf tapi jika kau berjalan harusnya pakai kaki." ucap orang itu

"Maksudku saat kau berjalan kau harus lebih hati-hati!!" ucapku sedikit marah

"Ahahaha, begitu aku lebih mengerti. Oh?" ku lihat orang itu seeprti terkejut
Dan aku merasa sedikit aneh karena daritadi dia terus memperhatikanku
Apa dia itu [s]maho[/s] *plak
bagong : "WOI BELUM AJA APA-APA UDAH KELUAR KATA TERLARANG!!" *megang naskah yang dipukulin ke arah shin

"Maaf, tapi itu kan emang sudah naluri lelaki..." plak* shin kena banting naskah lagi di kepala

Bagong : "Alah, gak usah banyak alasan, laluri lelaki macam apa!? Sudah lanjut saja!!"

{Acara dialnjutkan}

"Wah, apa kau itu... seorang prajurit?" tanya orang itu

"Yah, bisa dibilang begitu, tapi aku hanya mantan prajurit" jawabku

"Ah aku hampir lupa, perkenalkan..." orang itu mengulurkan tangannya

"Namaku Ralf shima, senang bertemu denganmu." ucapnya ramah sambil tersenyum

"Namaku... shinsuke sheho, kau bisa memanggilku shin." ucapku sambil menjabat tangannya itu

Ralf shima... orang yang pertama kali ku lihat hanya orang biasa saja
Tapi mungkin karena memang sudah takdirku bertemu dengan dia

pluk* sesuatu terjatuh dari kantung bajunya

"Ahh dompetku." dia mengambil dompetnya yang terjatuh
Dan di saat itu...
Aku melihatnya...
Sesuatu yang selalu membuatku bergairah...
Benar...
Itu adalah...

jeng*jeng*jeng*jeng!!* YAH! ITU BENAR! Aku melihat dompetnya tebal sekali!! Aku yakin dia pasti punya uang yang banyak!! Huahahahahaha

"Hei ralf." ucapku

"Hmm, apa?" tanya dia

"Apa kau mau ku traktir makan?" aku pun mencoba melempar umpan padanya

"Kenapa mendadak begitu?" si ikan masih berpikir untuk mengambil umpanku atau tidak

"Yah, kau tahu, aku itu kan pengelana, sesekali aku ingin berteman dengan seseorang. Yah itu pun kalau kau mau."  aku menambah umpanku lagi

"Hmmm baiklah kalau begitu, rejeki memang tidak boleh ditolak." dan si ikan menyambar umpan!!

Nyahahahaha sekarang dompetmu yang akan jadi milikku!! Maaf saja kalau pada akhirnya bukan membuat teman, malah membuat dia jadi musuhku!!

{Kedai makan Toradora} 11.00
"Jadi kau mau pesan apa?" tanyaku pada ralf

"Pak, aku pesan seperti biasa yah!" ucap dia pada bapak-bapak pemilik kedai

Bapak-bapak pemilik kedai : Ia, baiklah.

"Aku pesan ramen saja." ucapku

[i]"Baiklah, yang harus aku lakukan hanya menunggu saat yang tepat, saat dia lengah, maka dompet itu akan menjadi milikku!!"[/i] batinku sambil ngiler

{Tahap rencana shin}
Makan-->ngomongin sesuatu-->ralf lengah-->curi dompet-->ke WC-->KABUR

------------------------------------

Perfek!! Rencanaku emang perfek!!

"Kau tahu, shin..." ralf berbicara lebih dulu

"Sebenarnya, aku sedikit merasa senang, saat kau mengajakku untuk makan, karena..."

"Selama ini, aku jarang merasakan hal yang seperti ini." ucapnya sambil menggaruk-garuk rambut belakangnya

"A... apa maksudmu?" tanyaku bingung

"Kau tahu, kota ini lumayan besar, tapi, bagiku, kota ini sangatlah kecil."

"Ini seperti kau berada dalam kegelapan dan tak punya arah ke mana kau harus pergi."

"selama ini, aku hanya diam di dalam kegelapan itu, aku mencoba mencari cahaya, tapi yang ku temukan hanyalah ilusi, cahaya dari masa lalu, yang sekarang sudah tiada." aku melihat dia berbicara... seperti dia menahan air mata

Argghh aku jadi tidak tahan!! Apa aku sekejam itu ingin mengambil uang dari orang tak berdosa ini!!? (Nyatanya dia sudah banyak mencuri tanpa merasa bersalah)

"Baik, ini silahkan di nikmati." ramen pesananku pun datang dan yang dipesan ralf adalah

"Silahkan, meses penuh karbohidrat sudah siap~" aku melihat semangkuk nasi dengan taburan meses diatasnya.............

[i]"EEHHH!!??"[/i] yang benar saja!? Meses dengan nasi!? Maksudku..........

"Kenapa shin? Apa kau mau mencicipi ini?" tanya dia

"Ahh tidak usah, ramen segini saja sudah cukup." yah, lebih baik aku menolaknya dibandingkan memakan sesuatu yang mengerikan seperti itu

"Oh iya ralf, apa kau bisa menceritakan sedikit padaku, tentang kota ini?" ayo ambil umpan ini!

"Ahh tentu saja." akhirnya sang ikan menyabar umpanku (lagi)

"Kota farki ini, adalah salah atu kota netral, yang tidak berada di wilayah orde maupun legiun, tapi, kota ini memiliki wilayahnya sendiri, wilayah utara adalah wilayah perkotaan, sementara wilayah selatan adalah wilayah kekuasaan para gangster dan biasa dijuluki "distrik kaiful"..."

"kota ini sendiri punya 4 penguasa, yah aku tidak hapal mereka semua, tapi salah satu penguasanya adalah mantap prajurit orde, 2 orang mantan prajurit legiun, dan 1 orang adalah netral."

"Mungkin hanya segitu saja yang bisa aku katakan." yah yah. terima kasih sudah menjelaskannya pada ku dan juga para oembaca ralf, karena sekarang dompetmu ada di tanganku!!

brakl* ralf menampar dahi shin

"A... APA YANG KAU LAKUKAN!?" teriakku marah dan juga kaget

"Ada nyamuk." ucap dia sambil menunjukan sebuah titik hitam di telapak tangannya

"Jangan berbohong!! Mana mungkin ada nyamuk di siang hari begini!!" ucapku marah

"Ya sudah kalau begitu aku akan membayar semuanya." dan kulihat dia mengeluarkan uang dari dompetnya.... eh?

Dompet? Ditangannya? EEEHHH!?

Tunggu dulu!! Kalau begitu!?

Dan aku tersadar, bahwa dompet yang tadi aku pegang tidak ada lagi digenggamanku

[i]"Ba... bagaimana bisa!?"[/i] saat itu aku berpikir.... apa dia juga seorang pencuri yang lebih handal dariku....

"Hei shin, apa kau mau membantuku sebentar?" ajak dia

"oh? Membantu apa?" tanyaku

"Ikut saja denganku, mungkin kau bisa sedikit membantu." ucap dia

Yah tak apalah aku ikut dulu dengannya, sekalian aku ingin tahu
Apa dia itu hanya orang biasa atau bukan...


{Bukit} 15.00
Dia membawaku ke atas sebuah bukit
Entah apa yang dia ingin lakukan di sini
Tapi aku tahu dia sedang menunggu seseorang

"Kau, sebenarnya kau mau apa ke sini?" tanyaku

"Aku hanya ingin mencari tahu sesuatu saja, hanya itu." ucapnya dingin

Aneh... kenapa tiba-tiba sifatnya berubah begini
Apa jangan-jangan dia ingin membunuhku
Lebih baik aku jaga-jaga saja

drap*drap*drap*drap terdengar suara langkah kaki ke arah kami
Tapi aku merasa langkah kaki itu terasa berat sekali

drap*drap*drap*drap* suara itu semakin terdengar jelas
dan akhirnya aku melihat
Nampak seorang berbadan besar sekali
Mungkin dia itu persilangan beruang dan gorila
Tapi bertubuh manusia (?)
dan juga 2 orang lain di belakangnya
Mungkin mereka itu anak buahnya

tap*tap*tap*tap* ralf berjalan mendekati orang besar itu
Apa yang dia ingin lakukan?
Apa dia ingin menantang berkelahi orang besar itu

"Aku sudah membawa uangnya, sekarang beritahu aku informasi tentang 'dia'." ucap ralf

"maaf, tapi aku ingin menaikan harga informasi ini, menjadi 500.000 peso." ucap orang berbadan besar itu dengan senyum yang menjijikan

Apa yang mereka sedang bicarakan itu? Aku sama sekali tidak mengerti.

"APA MAKSUDMU!? Perjanjian kita kan hanya 150.000 peso, kenapa jadi semahal itu!?" sepertinya ralf marah sekali

"Informasi tentang 'dia' itu sangat sulit kami dapat, ini demi dirimu sendiri kan? Bagi kami ini hanya sampah saja." kelihatannya dia hanya main-main saja dengan ralf

"Jika itu hanya sampah menurutmu, berikan padaku sekarang gorila!!" ralf marah sekali kelihatannya

"Beraninya kau...." grep* pria besar itu mencekik leher ralf dengan satu tangannya lalu mengangkatnya ke udara

"Dasar sampah tidak berguna!!" wush* brag*grasak*grasak* saat ku lihat itu terjadi... entah kenapa aku merasa kesal...

Apa ini? kenapa aku merasakan hal seperti ini? Dia itu... hanya orang yang baru ku kenal... tapi kenapa...

grep* tanganku mengepal

wus*duagk* aku melompat ke arah orang itu dan meninju pipinya hingga dia terlempar

"Apa-apaan kau!?"

"Beraninya kau meninju tuan kami!"

Kelihatannya kali ini aku malah memancing amarah kedua pengawal gorila itu

"Shin... apa yang kau lakukan...?" terdengar suara ralf yang masih tersungkur di tanah

"Heh... mana aku tahu..."

"Tubuhku bergerak dengan sendirinya... pikiranku tidak bisa mengendalikan tubuhku ini..."

"Aku..."

tap*tap*tap* "Tidak peduli apa yang aku lakukan!" duagk* salah satu pengawal itu aku tinju hingga tersungkur

"Si4lan kau!!" gasp* tinju pengawal lain bisa ku tahan

"Tutup mulutmu itu!!" bughk* kini aku meninju perutnya hingga dia pingsan

Apa yang sebenarnya aku lakukan? Untuk apa aku melakukan semua itu?

Saat aku melirik ke belakang
Ku lihat ralf sudah berdiri kembali
Meski ku lihat dari mulutnya dia mengeluarkan darah

hah*hah*hah* napasku terengah-engah dan tiba-tiba saja...

BUGGH* hantaman besar mengenai perutku

bruashk* aku memuntahkan darah dari mulutku

"Apa-apaan kau itu huh!?" dan ku lihat orang berbadan gorila itu berdiri dengan tangan berada di perutku

brug*uhukk* aku langsung bertekuk lutut sambil memegangi perutku

"Akan ku balas perbuatanmu itu!!" ku lihat dia siap meninjuku

Apa aku akan berakhir seperti ini
Aku... jika ini adalah diriku yang dulu...
Maka... aku pasti sudah...

bruagh* suara itu terdengar
Tapi... aku tidak merasakan sakit apapun
Saat aku membuka mata lagi
Ku lihat seseorang berdiri di depanku
Ralf... dia menerima tinju di pipinya
Dia pikir apa yang dia lakukan itu!?

"Apa yang kau lakukan...?" tanyaku saat itu

"Mana ku tahu..."

"Aku juga sama... tubuhku bergerak dengan sendirinya..." ucapnya sambil terenyum

"Kalian... lebih baik kalian bersiap untuk mati." ralf kedengaran serius... tapi apa yang dia katakan itu...?

"Heh, jangan bercanda dasar b0doh." gorila itu siap melakukan tinju lagi

"Ralf, a...!" suasana tiba-tiba hening
Gorila itu diam saja
Tapi, saat itu aku menyadari satu hal
Orang yang ada di depanku....

Telah berubah menjadi makhluk lain
Dia memakai sebuah hoodie hitam
Dan tangan kanannya memegang sebuah sabit besar

wuuusshfh* angin berhembus di tempat itu
brugk* dan saat itu juga pria berbadan besar itu tumbang

"Kau..." badanku gemetar
Diriku saat itu serasa seperti sudah dekat dengan kematian

Dia mengodok sesuatu dari kantung hoodienya itu
Sebuah buku dia keluarkan

"Hmm, tugas hari ini sudah selesai..." buph* buku itu ia tutup lalu lenyap
Apa-apaan ini? Apa dia itu pesulap atau penyihir?

"Yah, terima kasih sudah menemaniku menyelesaikan pekerjaanku hari ini, shin." dia berbalik ke arahku dengan muka tersenyum
Senyum yang sama sekali tidak menunjukan wajah kejahatan


{Beberapa saat kemudian...} 16.30
"Jadi... kau itu..." tanyaku terbata-bata

"Itu benar, aku ini adalah iblis pencabut nyawa, seorang grim reaper." ucapnya tenang

"Kau tidak akan membunuhku kan? T__T" ucapku takut

"Tidak akan, tenang saja, aku hanya mencabut nyawa kalau memang sudah waktunya." ucapnya

Yah, memang sulit dipercaya aku bisa bertemu orang yang memiliki pekerjaan paling aneh yang pernah aku dengar

stap*stap*stap*stap* terdengar langkah kaki mendekat ke arah kami lagi

Orang berbadan besar itu entah kenapa kembali lagi
Dia berjalan ke arah kami
Dengan cara berjalan bagaikan seorang kakek tua yang sudah punya tulang kropos

"Apa!? Bagaimana bisa? Seharusnya dia sudah mati!" terdengar ralf kelihatannya terkejut

"Apa maksudmu!?" tanyaku sedikit terkejut

"Saat aku berubah jadi grim reaper, seharusnya nyawanya sudah ku ambil. Tunggu dulu...!"

"Aku... tidak merasakan hawa kehidupan di dalam dirinya." ucap ralf dan kelihatan dia sedikit terkejut

Tapi bagiku...

"Kau bilang, dia sudah mati, lalu hidup kembali?" tanyaku

"Iya, kelihatannya seperti itu." kata-katanya itu akhirnya membuat aku bisa bertindak

"Heh, kalau begitu..." swuff*tap*tap*tap*tap* aku langsung berlari ke arah makhluk aneh itu dengan cakar di tanganku

"Tunggu kau mau apa!?" kelihatannya dia ingin mencegahku tapi jika lawan yang ku hadapi sudah mati maka...

burrgghh* tinju monster itu masih bisa kutahan dengan cakar besiku

"Kau... itu berbahaya..." kata-katanya langsung ku potong

"Berhenti memanggilku 'kau'!!" teriakku pada dia

"Namaku bukan 'kau'..."

"ore wa..." (Aku....)

"Shin...." bruffh* tinjunya berhasil aku pentalkan dan aku mengambil ancang-ancang lalu...

fwuusshh*

{Ralf vision}

Dengan cepat, dia langsung berada di belakang zombie itu
crraattss* bekas tebasan yang sangat besar sekali terlihat di tubuh zombie itu dan darah bermuncratan darinya

"Desu!" brrukg* zombie itu tumbang dan kemudian lenyap menjadi tanah

"Ka..." "Sudah kubilang jangan panggil aku 'kau' dasar b0doh..." kata-kataku terpotong olehnya

"Panggil aku shin..."

"Ralf-san." kini dia yang tersenyum ke arahku
entah sejak kapan kami menjadi teman
sejak hari ini... mungkin saja...
tapi yang jelas
pertemuan kami mungkin sudahlah takdir

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ore wa Shin desu Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates